"EKONOMI
PEMBANGUNAN"
Pembangunan merupakan suatu
proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan
dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia
atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak
dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu
kehdiupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa
(Tjokroaminoto & Mustopadidjaya, 1988; Siagian, 1985).Pembangunan Nasional bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945
serta menjalankan roda perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan sosial. Pasal
33 UUD 1945, sebagai dasar untuk mewujudkan keadilan, kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat melalui peranan dan keberpihakan negara dalam meningkatkan
taraf hidup rakyat.
1.
Tujuan Pembangunan
Ekonomi
Pembangunan ekonomi
diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mewujudkan landasan
pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan ekonomi kerakyatan. Misi pembangunan
nasional di bidang ekonomi berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi beserta
dampak yang ditimbulkan, mengatasi pengangguran yang semakin meningkat,
kesenjangan ekonomi antarpelaku ekonomi dan antara pusat dan daerah, serta
pemerataan pendapatan, dan masalah ekonomi lainnya. Berikut beberapa tujuan
pembangunan ekonomi :
1.
meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidup
2.
memperluas distribusi barang kebutuhan pokok
3.
memperluas kesempatan kerja
4.
memperbaiki kualitas pendidikan
5.
meningkatkan pendapatan masyarakat
2.
Faktor
– Faktor Pembangunan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi adalah :
1.
Sumber
Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses
pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana
sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang
memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2.
Sumber
Daya Alam
Sumber daya alam yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan
mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3.
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong
adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula
menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada
aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan
ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju
pertumbuhan perekonomian.
4.
Budaya
Faktor budaya memberikan dampak yang berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan.
Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja
cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
5.
Daya
Modal
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas.
3.
Faktor
Pendorong Pembangunan Ekonomi
Dalam pembangunan terdapat beberapa faktor sebagai pendorong maupun
penghambat. Faktor-faktor tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk sikap mental
dan nilai-nilai budaya. Berikut uraian
singkat tentang faktor pendorong dan faktor penghambat pembangunan :
a.
Berorientasi
ke masa depan,
b.
Mampu
berinovasi,
c.
Menghargai
karya,
d.
Percaya
akan kemampuan sendiri,
e.
Berdisiplin
tinggi,
f.
Bertanggung
jawab.
4.
Masalah Pembangunan di Indonesia
a. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat
dilihat melalui produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan selama satu
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang seperti Indonesia
sering terkendala masalah modal dan investasi. Indonesia bergantung pada modal
dari investasi pihak asing untuk menunjang kegiatan ekonominya.
b. Kemiskinan
Kemiskinan
adalah keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan masyarakat secara
riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara
umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat secara layak sehingga taraf hidupnya
menurun.
c. Pengangguran
Secara
umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja.
Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa permasalahan
pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak
dapat terserap dalam lapanganya sehingga menimbulkan pengangguran. Untuk mencapai harapan tersebut, pemerintah perlu mengusahakan kebijakan
di bidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja/sumber daya
manusia, menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan
modal, menyediakan informasi lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan
keterampilan bagi tenaga kerja.
d. Kesenjangan Penghasilan
Penghasilan
digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam masyarakat
terdapat kelompok masyarakat dengan penghasilan tinggi dan kelompok masyarkaat
denga penghasilan rendah. Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga
tersier. Sementara itu, kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan rendah
tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar. Diperlukan peran pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi
pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu,
upaya pemerintah dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi
kesenjangan dan kecemburuan sosial masyarakat.
e. Inflasi
Permintaan barang dan jasa tidak diimbangi dengan
kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi.
Inflasi ditandai oleh kenaikan harga baarang dan jasa secara keseluruhan. Hal
ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa.
Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian, kurangnya kepercayaan
masyarkat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan
ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya inflasi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan
biaya.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar